News

Yogyakarta berikan bantuan biaya hidup untuk 1.296 mahasiswa Sumatera

Yogyakarta (KABARIN) - Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan bantuan biaya hidup selama enam bulan bagi 1.296 mahasiswa terdampak bencana Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kepada 30 perwakilan di Bangsal Kepatihan, Senin.

"Kami berpartisipasi agar tujuan mereka datang ke Yogya untuk belajar itu tidak putus di tengah jalan," ujar Sultan HB X.

Sultan HB X menuturkan pemberian bantuan itu merupakan kelanjutan tradisi kemanusiaan yang dirintis oleh Sang Ayah, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Dahulu, saat peristiwa PRRI di Sumatera Barat meletus, banyak mahasiswa Sumatera di Yogyakarta yang terputus akses kiriman dananya, sehingga seluruh biaya hidup mereka kemudian ditanggung sepenuhnya oleh Pemda DIY.

Tradisi serupa juga pernah dilakukan Pemda DIY saat menangani mahasiswa asal Papua dan wilayah lainnya yang tertimpa musibah.

"Nyatanya, dari pengalaman yang ada, semua bisa menyelesaikan pendidikannya, karena beban itu kita tanggung bersama," kata Sri Sultan.

Berdasarkan validasi data yang dilakukan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY hingga 19 Desember, terdapat 1.296 mahasiswa dari 52 perguruan tinggi negeri dan swasta yang berhak menerima bantuan.

Setiap mahasiswa memperoleh bantuan Rp300.000 per bulan selama enam bulan.

"Terima kasih kepada perguruan tinggi yang memberikan kemudahan bagi para mahasiswa untuk bisa tetap melanjutkan, baik dengan yayasan maupun partisipasi seluruh warga. Semoga ini bermanfaat bagi keberlanjutan pendidikan adik-adik semua," kata Gubernur DIY.

Sekretaris Daerah DIY Ni Made Dwi Panti Indrayanti menyebut proses penyaluran bantuan ini melibatkan Baznas DIY serta dua yayasan mitra, yakni YPM dan YPACC.

Menurut dia, selain bantuan tunai, Pemda DIY memastikan adanya relaksasi biaya kuliah hingga bantuan logistik asrama bagi mahasiswa terdampak.

"Kami sempat melakukan cut-off data pada Jumat (19/12). Awalnya kami mendata berdasarkan NIM, namun karena penyaluran melalui rekening BPD DIY membutuhkan NIK, kami bekerja lembur dua hari untuk melengkapinya agar bantuan bisa segera cair," ujar Ni Made.

Selain biaya hidup, bantuan logistik berupa beras sudah dikirimkan ke asrama-asrama IKPM asal Sumatera, sementara perguruan tinggi turut memberi keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa terdampak.

"Untuk kategori terdampak berat, UKT dibebaskan. Untuk kategori sedang diberikan potongan 50 persen, dan kategori ringan 25 persen," kata Ni Made.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: